Kamis, 16 Oktober 2014

MAKALAH TENTANG PEMBELAHAN MITOSIS



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Salah satu paham yang paling berharga dai pada biologiwan abad kesembilan belas ialah bahwa setiap sel di bumi ini berasal berasal dari sel yang sudah ada lebih dahulu. Mikro-organisme bersel satu ataupun yang kita permasalahkan, benar adanya seperti misalnya khamir (yeast) atau setiap sel jaringan (umpamanya sel darah) suatu organisme multiseluler. Setiap sel dalam tubuh kita berasal dari sel yang sudah ada lebih dahulu dan, untuk setipa contoh, dapat diselusuri silsilah sel sampai kepada telur yang dibuahi dan dari situlah kehidupan kita dimulai. Hal itu dihasilkan sperma dari bapak kita dan sel telur dari buk kita. Dalam hal yang amat khusus, beberapa ratus kilo sel khamir dimasukkan ke dalam tong yang berisi berbagai ramuan, termasuk karbohidrat sebagai sumber energi.
Sel-sel khamir dalam contoh kita ini menghasilkan keturunannay secara reproduksi aseksual. Semuanya berbagi  wanita genetik yang identik karena masin-masing dihasilkan oleh pembelahan terus-menerus dari sel-sel yang mula-mula dimasukkan ke dalam tong. Setiap sel itu disebut anggota klon yang sama. Sel-sel di dalam suatu umumnya berhubungan satu dengan yang lain melewati jalinan yang rumit yang terdiri dari makromolekul yang di sekresikan.

1.2  Tujuan
1.      Melatih keterampilan pembuatan preparat mikroskopis
2.      mengetahui tahap-tahap pembelahan mitosis
3.      memahami ciri-ciri tiap tahap pembelahan mitosis


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Daur pembiakan seksual
Perkembangbiakan suatu organisme tidak selalu bergantung pada adanya pembedaa kelamin. Amuba meperbanyak diri dengan cara membelah diri, hidra membuat putik-putik dari tubuhnya yang kemudian dilepaskan sebagai cara pembiakan aseksualnya. Cara perkembangan aseksual tersebut menghasilkan ketururnan yang identik secara genetik dengan tetuanya. Daur pembiakan seksual melibatkan pergantian generasi sel haploid yang membawa seperangkat khromosom dengan generasi sel diploid yang membawa seapasang perangkat khromosom. Percampuran genom diraih melalui persatuan denagn haploid menjadi sel diploid.
Pada tanaman yang berbunga dan untuk hampir semua hewan multiseluler, termasuk semua vertebrata, fase hiploid dalam daur pembiakan sangat singkat dan sederhana, sedang sisa waktunya berada dalam fase dipolid. Sel haploid yang disiapkan untuk persatuan seksual disebut gamet. Dibedakan menjadi dua jenis gamet, yaitu satu jenis sel berukuran besar tidak banyak bergerak dan jenis yang lain berukuran lebih kecil dan sangat aktif bergerak. Sel gamet pertama dinamakan ovum atau sel telur dan sel gamet kedua dinamakan spermatozoa atau sel mani (kimball, 1983).

2.2 Pembelahan Meiosis I
Meiosis merupakan proses pembelahan sel yang terjadi pada sel-sel kelamin dari organisme yang mengadakan reproduksi secara generatif atau seksual. Selama pengamatan perkembangan cacing parascaris equarium dalam tahun 1883, terungkap bahwa inti sel-sel telur dan mani mengandung dua khromosom, sedangkan telur yang telah dibuahi oleh sel mani mengandung empat khromosom dalam intinya. Untuk generasi berikutnya agar tetap memiliki jumlah khromosom yang sama dengan generasi pendahulunya, maka sebelum terjadi pembiakan sel-sel benih atau sel kelamin harus berbentuk haploid. Untuk merealisasikan agar sel-sel berda dalam keadaan haploid, haruslh tercipta suatu mekanisme pembelahan sel yang berbeda dengan mekanisme mitosis (Subowo, 1995).
2.3 Pembelahan Meiosis I
Profase I
Pada pembelahan I ini terjadi proses yang ditandai dengan masa profase yang lama dengan berlangsungnya proses berpasang-pasangan khromosom yang homolog peredaran bahan-bahan hariditer. Pada waktu pembelahan I dapat dibedakan beberapa tahap, yaitu:
1. Proleptonema
Proleptonema merupakan awal profase meiosis. Pada saat ini, khromosom masih tampak sangat tipis sehingga masuk sukar diamati dengan mikroskop cahaya (Subowo, 1995).
2.    Leptonema
Pada tahap ini, khromosom mulai tampak semakin jelas sebagai benang-banang panjang halus dengan penebalan pada beberapa tempat. Khromosom terdiri atas 2 khromatid yang dapat dibedakan dengan mikroskop cahaya (Subowo, 1995).
3.    Zygonema
Pada tahap ini, khromosom homolog akan berpasang-pasangan secara rapih yang berarti bahwa antara tiap khromomer yang homolog akan berdampingan (Subowo, 1995).
4.    Pachynema
Pasangan khromosom sudah sempurna yang kemudian diikuti oleh kontraksinya khromosom sehingga memendek dan tampak lebih tebal. Namun demikian masing-masing “khromosom” memiliki 2 buah sentromer.
Pachynemata merupakan tahap yang paling lama dalam profase bahkan dapat belangsung berhari-hari, berminggu-minggu dan zigonema hanya berlangsung beberapa jam saja (Subowo, 1995).

5.    Diakenesis
Pada tahap ini, khromosom mengalami pemendekan hingga penampilannya lebih jelas lagi. Sementara itu terjadi gerakan khiasmata menjauhi sentromer menuju ke ujung-ujung khromosom (terminalisasi), sehingga khromosom homolog hanya berhubungan melaui ujung-ujungnya (Subowo, 1995).

Prometafase I
Khromosom makin jelas tampaknya pada tahap ini karena bergelungnya mencapai puncak kepadatan. Selubung inti mulai larut an terjadi perekatan mikrotubuli pada sentromer (Subowo, 1995).

Metafase I
Pada tahap ini, khromosom tersusun pada bidang ekuaator. Penempatan khromosom ini sebagai akibat “tarikan” melalui masing-masing sentromernya oleh “spindle fibers” (Subowo, 1995).

Telofase I
Tahap terakhir dalam meiosis I ini dimulai apabila khromosom-khromosomtelah berkumpul pada masiig-masing kutubnya hasil meiosis I ialah terbentuknya sel dengan inti yang jelas. Pada organisme jantan sel ini dinamakan spermatosid. Anak sel yang dihasilakan oleh pembelahan meiosis I ini mengandung khromosom yang jumlahnya separuh dari jumlah khromosom sebelum pembelahan, namun ukuran selnya tidak sama (Subowo, 1995).

Interfase
Sesudah berakhirnya tahap telofase I, maka sel berada dalam tahap interfase yang tidak berlangsung lama (Subowo, 1995).



2.4 Pembelahan Meoiosis II
Profase II
Tahap ini dilalui sangat singkat waktunya. Dengan terbentuknya bangunan “spindle” dalam stoplasmanya menanda, dimulainya tahap berikutnya (Yuwono, 2005).

Metafase II
Seperti juga metafase I, maka pada tahap ini khromosom tersusun pada bidan ekuator. Pada saat ini sitoplasmanya menanadai dimulainya tahap berikutnaya (Yuwono, 2005).

Anafase II
Khromatid akan bergerak menuju kutub-kutub sel

Telofase II
Pada hewan betina, dari pembelahan meiosis II ini, oosit II akan menghasilkan 2 anak sel yang juga tidak sama ukurannya, pelepasan telur yang dinamakan ovulasi tergantung spesiesnya. Ovulasi pada saat-saat yang berbeeda akan dilepaskan juga gamet yang berbeda fasenya (Yuwono, 2005).
Pada hewan jantan, spermatozoon mengalami diferensiasi yang berbeda dengan sel telur setelah inti-intinya menyelesaikan meiosis dengan dengan jumlah khrosom haploid juga (Yuwono, 2005).





BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat
Pratikum ini di laksanakan pada hari kamis tanggal 21 november 2013. Pukul 11.30 WIB di Laboraturium Biologi Intitut Agama Islam Negeri (IAIN) Raden Fatah Palembang.
3.2 Alat dan Bahan
3.2.1   Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah mikroskop, kertas tisue, pinset, obyek glass, deck glass, pisau silet.
3.2.2   Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah FAA, alkohol 70%, larutan asetokarmin , bawang merah, HCl dan aquades

3.3    Cara Kerja
1.    Letakkan bawang merah dengan pangkal di dalam air selam kurang lebih 7 hari
2.    Aka-akar putih yang keluar dipotoong dan difiksasi dalam FAA
3.    Ambil dengan pinset akar yang telah di fiksasi (dengan cara memegang ujung beks potongan), selanjutnya rendamlah dalam alkohol 70% selama 10 menit
4.    Pindahkan akar bawang pada larutan HCl dan selanjutnya dipanaskan dalam waterbath pada temperatur 55oC selama 10 menit
5.    Dengan menggunakan pinset pindahkan akar ke obyek glass yang bersih
6.    Potong ujung akar 2 mm dan sisanya dibuang
7.    Tambahkan 2 tetes larutan asetiokarminPotong-potonglah ujung akar ini secara memanjang menjadi bagian-bagian kecil dan biarkan selama 1 jam
8.    Cuci obyek glass dengan aquades
9.    Tutuplah potongan-potongan akar tersebut dengan deck glass
10.    Ketuk-ketuk dengan deck glass di atas tiap-tiap potongan akar dengan hati-hati beberapa kali dengan ujung pensil yang dipeegang tegak lurujs
11.    Amati di bawah  mikroskop dan perbesaran lemah kemudian dengan perbesaran kuat
12.    Jika sel-sel masih menumpuk, letakkan preparat di atas kertas saring yang telah dilipat-lipat, dan kemudian dengan hati-hati tekanlah preparat jadi itu dengan ibu jari
13.    Angkat preparat dari kertas saring dengan hati-hati
14.    Amatilah preparat di bawah mikroskop dan geser-geser obyek glass, sehingga dapat diamati seluruh daerah di bawah deck glass
15.    Carilah sel-sel yang mengalami pembelahan mitosis
16.    Amatilah dengan perbesaran kuat dan gambar serta beri keterangan sel tersebut
17.    Amati dengan perbesaran kuat dan gambar serat beri keterangan sel tersebut

















BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Fase pembelahan
Perbesaran
10 X 10
40 X 10
Interfase


Profase


Metafase


Anafase


Telofase



4.2 Pembahasan
Pada tabel diatas menjelaskan bahwa pada mitosis terdapat tahap-tahap  pembelahan, diantaranya yaitu tahap interfase dimana pada tahap ini semua inti maupun kromosom masih kelihatan dengan jelas dan sudah mulai kelihatan benang-benang pada tahap ini ataupun sering disebut sebagai tahap persiapan, kemudian pada tahap kedua, yaitu tahap profase kromosom-kromosom menebal atau berkondensasi, sehingga menjadi bisa terlihat di bawah mikroskop cahaya, mula-mula sebagai benang-benang tipis, lalu secara progresif menjadi semakin pendek dan tebal karena mengumpar di sekeliling protein-protein histon, kemudian mengumpar terpilin (supercoil) pada dirinya sendiri. Di profase akhir, sebuah kromosom bisa jadi telah cukup terkondensasi sehingga dapat dilihat dengan mikroskop sebagai struktur yang terdiri atas dua kromatid yang dihubungkan pada sentromernya. Sentrosom terdiri dari sepasang sentriol dan merupakan tempat dimana mikrotubulus, yang tersusun atas dua protein tubulin yang berbeda tipe, berorganisasi hingga membentuk gelendong mitosis.
Metafase, ditandai dengan munculnya gelendong. Struktur ini terjadi dari sebaris mikrotubula yang meluas diantara ujung-ujung atau “kutub” sel tersebut. Sentromer setiap dublet mulai terikat pada sekumpulan mikrotubula dan berpindah ke suatu titik di tengah-tengah antara kutub-kutub. Ujung lepas kromosom dapat secara acak arahnya, tetapi semua sentromer terletak persis dalam suatu bidang di “ekuator”  tahap berikutnya anafase, pada tahap ini benang-benang ekuator sudah mulai menghilang dan juga pada tahap ini sudah akan timbul cikal bakal untuk inti baru, tetapi belum begitu jelas,
Tahap yang terakhir, yaitu tahap telofase bagaimana serimh dikatakan jika tahap telofase ini merupakan tahap terakhir dari proses mitosis. Pada tahap ini sudah mulai kelihatan inti baru dan ini merupakan proses terakhir dari proses mitosis dengan menghasilkan inti dan kromosom yang baru.






BAB V
PENUTUP

5.1    Kesimpulan
Pada proses mitosis ada beberapa tahap-tahap yang akan dilalui diantaranya adalah interfase, profase, metafase, anafase, dan telofase. Pada tahap pembelahan interfase sel mengalami masa peristirahatan, karena akan masuk ke dalam proses mitosis. Selanjutnya akan masuk ke dalam tahap profase, yang ditandai dengan menipisnya dinding sel. Yang selanjutnya akan masuk ke dalam tahap metafase yang ditandai dengan berjajarnya semua kromosom di bidang ekuator. Selanjutnya, tahap anafase yang di tandai dengan semua kromosom tertarik ke kutub. Dan yang terakhir adalah tahap profase, pada tahap ini sel telah membentuk menjadi dua sel.

5.2 Saran
Pada praktikum ini saya memberikan saran, jika pada waktu ingin memberikan soal, seharusnya berikan waktu untuk praktikan menjwab soalnya dan setelah itu seharusnya pada satu meja didampingi oleh satu asisten. Dengan adanya asisten pada setiap meja dapat membuat praktikan lebih serius lagi dalam praktikum.











DAFTAR PUSTAKA

Kimball. 1983. Biologi. Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Subowo. 1995. Biologi Sel. Bandung: Angkasa.
Yuwono. 2005. Genetika. Jakarta: Erlangga.

1 komentar:

  1. Top Casino (Hotels, Resorts & Resorts) | MapyRO
    Find the best Casino hotels in Las 김포 출장샵 Vegas. 포천 출장안마 Top 10 Hotels · Las Vegas Sun · Casino at Foxwoods 구미 출장샵 Resort · Casino at Wynn 전주 출장안마 · Encore 영주 출장안마 Beach Club

    BalasHapus